1- “Rasulullah saw bersabda: “Ada dua kalimat ringan di lisan (yakni mudah diucapkan), tetapi berat sekali dalam timbangan – di akhirat, dicintai oleh Allah Maha Pengasih, yaitu Subhanallah wa bihamdih dan Subhanallabil ‘azhim.” (HR. Bukhori. HR. Muslim)
2- Dari Abu Zar ra, katanya: “Rasulullah saw bersabda kepada saya: “Tidakkah engkau semua senang kalau saya beritahukan kepadamu perihal ucapan yang paling dicintai oleh Allah? Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai oleh Allah ialah Subhanallah wa bihamdih.” Dalam riwayat lain: Rasulullah SAW ditanya: ucapan apa yang paling utama? Beliau menjawab: Ialah apa yang sudah dipilihkan Allah buat malaikat dan hamba, yaitu: Subhanallah wa bihamdih “(HR. Muslim)
3- Dari Samurah Ibnu Jundab Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ucapan yang paling disukai Allah itu empat: Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaha illallah, dan Allahu Akbar. Kamu boleh memulainya dengan kalimat mana saja ” (HR. Muslim)
4- Dari Abu Malik al-Asy’ari ra, katanya: “Rasulullah saw bersabda: “Bersuci itu adalah separuh keimanan, bacaan Alhamdulillah itu adalah memenuhi beratnya timbangan – di akhirat, sedang Subhanallah dan Alhamdulillah itu memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi.” (HR. Muslim)
5- Dari Ummul Mu’minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits ra bahwasanya Nabi saw keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bersembahyang Subuh. Waktu itu Juwairiyah sudah ada di dalam masjid. Kemudian beliau saw pulang dan kembali lagi setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah masih duduk di masjid. Kemudian beliau saw bersabda: “Engkau masih tetap dalam keadaan ini sejak tadi saya tinggalkan.” Juwairiyah menjawab: “Ya.” Nabi saw lalu bersabda: “Sesudah aku meninggalkanmu aku telah mengucapkan empat macam kalimat sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu lebih berbobot daripada yang engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu ialah: “Subhanallah wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimatihi. Dan diriwayatkan dalam lafadz lain: Subhanallah ‘adada khalqihi, Subhanallah ridha nafsihi, Subhanallah zinata ‘arsyihi, Subhanallah midada kalimatihi” (HR. Muslim)
6- Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Niscayalah jika saya mengucapkan: Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segenap puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Maha Besar) maka hal itu lebih saya sukai dari tempat mana saja yang matahari terbit atasnya – yakni lebih disukai dari dunia dan seisinya ini.” (HR. Muslim)
7- Dari Abu Ayyub al-Anshari ra dari Nabi saw, sabdanya: “Barangsiapa mengucapkan: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadir – sebanyak sepuluh kali, maka ia adalah sebagaimana seseorang yang memerdekakan empat jiwa dari keturunan Ismail.” (Muttafaq ‘alaih)
8- Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa mengucapkan: La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadir (Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu) dalam sehari 100 kali, maka ia memperoleh pahala yang menyamai dengan memerdekakan sepuluh orang hamba sahaya, juga untuknya dicatatlah sebanyak seratus kebaikan dan dihapuskanlah dari dirinya sebanyak seratus keburukan, juga ia dapat memperoleh penjagaan dari godaan syaitan pada harinya itu sampai waktu sore. Tiada seorangpun yang dapat memperoleh sesuatu yang lebih utama dari apa yang dilakukan oleh orang di atas itu, melainkan seseorang yang mengerjakan lebih banyak dari itu.” Beliau saw selanjutnya bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallah wa bihamdih (Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya) dalam sehari sebanyak 100 kali, maka dihapuskanlah dari dirinya Semua kesalahan-kesalahannya, sekalipun kesalahan-kesalahannya itu banyaknya seperti buih lautan.” (Muttafaq ‘alaih)
9- Dari Jabir ra, katanya: “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Seutama-utama zikir ialah lafaz La ilaha illallah.” (HR. Imam Tirmidzi, Hadis hasan)
10- Dari Mu’adz ra: “Barangsiapa akhir ucapannya “Laailaaha illallahu” dia akan masuk surga. (HR. Abu Dawud dan Hakim. Sohih Isnad)
11- Dari Abi Sa’id Al-Khudzri ra: Rasulullah SAW bersabda: “Talkinlah orang yang mati diantara kalian dengan ucapan Laa ilaaha illallah. (HR Muslim: 918)
12- Dari Abu Musa al-Asy’ari ra dari Nabi saw,, sabdanya: “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berzikir kepada-Nya ialah seperti orang hidup dan orang mati.” (HR. Bukhari)
13- Dari Sa’ad bin Abu Waqqash ra, katanya: “Ada seorang A’rab- penghuni pedalaman negeri Arab – datang kepada Rasulullah saw, lalu berkata: “Ajarkanlah kepada saya sesuatu ucapan yang baik saya ucapkan!” Beliau saw bersabda: “Katakanlah: La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, Allahu Akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanaliahi rabbil ‘alamin wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘azizil hakim.” (Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Allah adalah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah yang menguasai seluruh alam dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia lagi Bijaksana). Orang A’rab tadi lalu berkata: “Itu semua adalah untuk memuji Tuhanku. Lalu manakah yang untuk kepentinganku?” Beliau saw bersabda: “Katakanlah: Allahummaghfir li warhamni wahdini warzuqni” – Ya Allah, berilah pengampunan pada saya, berilah kerahmatan, juga petunjuk dan rezeki kepada saya. (HR. Muslim)
14- Dari Sa’ad bin Abu Waqqash ra, katanya: “Kita semua berada di sisi Rasulullah saw, lalu beliau bersabda: “Adakah seseorang di antara engkau semua itu tidak mampu mencari seribu kebaikan dalam setiap harinya?” Kemudian ada seorang dari golongan yang duduk-duduk di waktu itu bertanya pada beliau saw: “Bagaimanakah caranya mencari seribu kebaikan itu?” Beliau saw menjawab: “Hendaknya orang – yang ingin mendapat seribu kebaikan dalam sehari itu – tadi membaca tasbih seratus kali, maka untuknya dicatatlah sebanyak seribu kebaikan atau dihapuskanlah dari dirinya seribu kesalahan.” (HR. Muslim) Al-Humaidi berkata: “Demikianlah yang disebutkan dalam kitab Muslim yakni dengan kata-kata: “Au yuhaththu” – artinya: atau dihapuskan. Al-Barqani berkata: “Hadis ini dtriwayatkan oleh Syu’bah dan juga Abu ‘Awanah dan Yahya al-Qaththan dari Musa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari arahnya itu. Mereka mengatakan: Wa yuhaththu – artinya: dan dihapuskan, tanpa kata: “Alfin – yakni seribu.”
15- Dari Abu Zar ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Atas setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu pada setiap paginya harus ada masing-masing sedekahnya. Maka setiap sekali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap sekali bacaan tahmid adalah sedekah, setiap sekali bacaan tahlil adalah sedekah, setiap sekali bacaan takbir adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan juga sedekah, mencegah dari kemungkaran juga sedekah dan keseluruhannya itu dapat dicukupi oleh dua rakaat yang dikerjakan oleh seseorang itu dari shalat Dhuha.” (HR Muslim: 720)
16- Dari Abu Musa al-Asy’ari ra, katanya: “Rasulullah sa..w. bersabda kepadaku: “Tidakkah engkau suka kalau saya tunjukkan kepadamu pada sesuatu gudang simpanan dari beberapa gudang simpanan syurga?” Saya – Abu Musa – berkata: “Tentu saja, ya Rasulullah.” Beliau saw lalu bersabda: “Yaitu ucapan: La haula wala quwwata ilia billah (Tiada daya dan tiada kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah)” (Muttafaq ‘alaih)
17- Dari Abi Sa’id Al-Khudzri ra: Rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang mengucapkan”rodhitu billahi robba, wa bil Islami diina, wa bimuhammadin Shallallahu Aalaihi Wasalama Rasulawwa nabiyya” (aku ridho Allah Tuhanku, Islam agamaku, dan Nabi Muhammad SAW rasul dan nabiku) pasti ia akan masuk surga. (HR Abu Dawud)
18- Dari Abdullah bin Busr dia berkata: Sesungguhnya seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah! sesungguhnya syari’at Islam telah banyak aku terima, oleh karena itu, beritahukanlah aku sesuatu hal buat peganganku”. Beliau bersabda: “Tidak henti-hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya) ”. imam Turmudzi berkata; Hadist ini hasan. Aku berkata: kata Atasybatsu dengan huruf ta’ yang dititik atasnya, kemudian huruf syin yang dititik, kemudian huruf ba dengan satu titik yang difathah, kemudian tsa dengan titik tiga. Dan maknanya adalah bergantung dan menjaga. (HR Tirmidzi: 3372)
19- Dari Abu Sa’id al-Khudriyyi bahwa Rasulullah Saw ditanya tentang siapa hamba yang paling afdhol di sisi Allah di hari kiamat kelak. Beliau bersabda: “Orang laki-laki maupun perempuan yang dzikir kepada Allah sebanyak-banyaknya” Aku bertanya: “Ya Rasulullah bagaimana dengan orang ikut dalam Perang Sabil?” Beliau menjawab: “Memukul kafir dan musyrik dengan pedang sampai babak belur memerah penuh darah, sesungguhnya adalah orang yang dzikir kepada Allah pada derajat yang lebih utama”(HR Turmudzi)
20- Dari Abi Darda’ ra: Rasulullah saw: “Maukah kalian aku beritahukan amalan yang paling baik, paling suci di sisi Tuhan kalian, lebih dapat meninggikan derajat kalian, lebih baik daripada menginfakkan emas dan perak serta lebih baik daripada kalian bertemu musuh, lalu kalian pancung leher mereka?!” Para sahabat menjawab, “Ya.” Beliau menjawab, “dzikirullah.” Hakim Abu Abdilah berkata dalam kitabnya Almustadrok alas shohihaini: ini hadist shohih isnad. (HR Tirmudzi: 3374)
21- Dari Ibnu Mas’ud ra ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw:” Aku pernah bertemu dengan Nabi Ibrahim as pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi. Hadist Hasan.)
22- Dari Ibnu Mas’ud ra bekata, telah bersabda Rasulullah saw: Barangsiapa yang mengucapkan: “Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga’ (HR. Tirmidzi. Hadist Hasan)
23- Dari Abi Dzar ra berkata, aku bertanya: “Wahai Rasulullah saw, ucapan apakah yang disukai Allah ta’ala? Beliau menjawab: Yang dipilih Allah swt terhadap para malaikat-Nya dan hamba-Nya adalah ucapan: Subhanallahi wa bihamdihi’. (HR. Tirmidzi. Hadist Hasan)
24- Dari Ibnu Abbas ra pula, ia berkata: “Lafaz: Hasbunallah wa ni’mal wakil, (artinya: Cukuplah Allah itu sebagai penolong kita dan Dia adalah sebaik-baiknya yang diserahi), kalimat itu pernah diucapkan oleh Ibrahim as ketika beliau dilemparkan ke dalam api, Juga pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad saw ketika orang-orang sama berkata: “Sesungguhnya orang-orang banyak telah bersatu padu untuk memerangi engkau, maka takutilah mereka itu,” tetapi ucapan sedemikian itu tidaklah menakutkan orang-orang yang beriman melainkan menambah keimanan belaka dan mereka berkata: Hasbunallah wani’mal wakil. (Riwayat Bukhari, dalam Riyadus Shalihin: 55)
Dikutip dari:
Komentar
Posting Komentar