Umi Mayada |
Sejak kecil, anak sulung pasangan H. Adnan Ya’qub Limbong dan Hj. Sunarti Yusuf itu sudah belajar mengaji. Maklum, orangtuanya adalah juara qari dan qariah tingkat nasional. Ayahnya, juara MTQ TVRI/RRI 1986,sementara ibundanya juara MTQ Sulawesi Utara.
Minat Maya dalam berqiraah memang sudah tampak sejak kecil. Setiap kali ada tayangan qiraah di televisi, ia langsung duduk bersimpuh lalu menirukan suara qari di layar kaca. Ketika itu orangtuanya mengira anaknya hanya main-main saja. Bahkan terkadang Maya mengigau membaca Al-Quran layaknya seorang qariah.
Mendengar igauan cucunya itu, sang kakek yang kebetulan tidur bersamanya, kontak menangis. “Sub-hanallah, ini anak mengigaunya saja mengaji, lain dari pada yang lain, ” kata kakeknya. Tahu Maya berbakat dalam seni baca Al-Quran, ayahnya mendidik anak sulungnya itu tehnik membaca Al-Quran yang benar.
Dengan sabar, Adnan Ya’kub menurunkan keahliannya dalam hal qiraah sab’ah (tujuh jenis qiraah) kepada anaknya tercinta. Latihan yang sangat disiplin itu ternyata tidak sia-sia. Ketika usianya menginjak tujuh tahun, Maya telah menguasai qiraah sab’ah, sehingga berhasil meraih juara I Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional di Jambi pada 1997 untuk kategori anak-anak. Lalu suara emasnya direkam dalam sebuah album qiraah anak-anak.
Selain itu, ternyata Maya juga gemar lagu-lagu shalawat. Kebetulan orangtuanya memiliki koleksi album shalawat cukup banyak, sehingga Maya dapat belajar dengan leluasa. Setelah cukup lancar, ia meluncurkan sebuah album shalawat. Kebetulan, Habib Husein Alaydrus — produser sebuah perusahaan rekaman — tengah mencari artis yang cocok untuk menyanyikan lagu-lagu Ummu Kultsum.
Habib Husein Alaydrus pernah ikut serta dalam perekaman album shalawat Nur Muhaammad SAW dan Ziarah Rasul yang dibawakan oleh Haddad Alwi. Suatu hari, Habib Husein menerima sebuah kaset qiraah Maya, dan langsung tertarik. Ketika menjalani tes rekaman, ternyata Maya mampu melantunkan lagu-lagu Ummu Kultsum.
“Pertama kali bikin album, saya grogi. Tapi saya senang, dan seru,” tutur Maya. Akhirnya, dalam waktu relatif singkat, pada 1999 sebuah album shawalat, Cahaya Rasul 1, berhasil dirilis. Ketika itulahsuara Maya banyak terdengar di radio dan televisi, apalagi memasuki bulan Ramadhan.
“Pertama kali bikin album, saya grogi. Tapi saya senang, dan seru,” tutur Maya. Akhirnya, dalam waktu relatif singkat, pada 1999 sebuah album shawalat, Cahaya Rasul 1, berhasil dirilis. Ketika itulahsuara Maya banyak terdengar di radio dan televisi, apalagi memasuki bulan Ramadhan.
Sejak itu nama Mayada dikenal luas sebagai penyanyi cilik untuk lagu-lagu shalawat, sejajar dengan Sulis, Wafiq Azizah, dan lain lain. Maya tak pernah khawatir bersaing, sebab baginya persaingan harus dilihat secara positif sebagai fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan). Bahkan ketika mengikuti MTQ, Maya sering minta sekamar dengan Wafiq Azizah.
Setelah album Cahaya Rasul 1, setiap kali menyambut Ramadhan, Maya selalu merilis album shalawat. Hingga sekarang sudah terbit 14 album, terdiri dari sembilan album Cahaya Rasul, tiga kompilasi dengan artis lain, dan dua lagi karet qiraah dan shalawat.. Sejak itu Maya sering diundang menggelar konser di berbagai kota-kota besar, termasuk tawaran konser di luar negeri. Beberapa waktu lalu ia menggelar konser di Kualalumpur dan Hongkong.
Ada penggemar yang mengirim surat, ada pula yang berkunjung ke rumah. Tapi, ada penggemar yang unik: bertandang ke rumah membawa oleh-oleh sekeranjang mangga. Tentu keluarganya senang. Tapi, ada yang bikin sedih. Dalam setiap konser, ada penggemar yang berlebihan dengan menarik-narik bajunya, menungguinya di depan rumah (bahkan sampai bermalam di teras), memanjat pagar rumah, atau membaca puisi di depan rumah.
Tapi, yang paling bikin sedih Maya ialah ulah para pembajak yang mencuri album shalawatnya. Praktis, semua albumnya selalu dibajak sehingga ia banyak merugikan. “Baru seminggu masternya keluar, kaset bajakannya sudah beredar,” katanya sedih.
Tapi, yang paling bikin sedih Maya ialah ulah para pembajak yang mencuri album shalawatnya. Praktis, semua albumnya selalu dibajak sehingga ia banyak merugikan. “Baru seminggu masternya keluar, kaset bajakannya sudah beredar,” katanya sedih.
subahanalloh,,,smg ilmu2nya bermanfaat..amiin
BalasHapusSemoga
BalasHapusSubhanalah.......Ana ingmin mendapatkan IStri seperti ummi mayada,,,,, Semoga Allah MemperjohkanQ ,,,,,Amminn Allahumma Amminn
BalasHapusmasya allah,,
BalasHapussubhanaullah semoga aku di karuniai istri soleha seperti ummi mayada
BalasHapussubhanallah... smoga cahaya rasul akan slalu di hati pengemarx. amiin
BalasHapusmaha suci allah yang telah mencurahkan rahmat dan hidayahnya pada ummi mayada,, suara bagus,, sholehah.. pantslah jka dy mndptkan smwnya,,dri-Mu .
BalasHapusAslamualaikum,salam sejahtra,smga kita slalu dlam linduangan Allah swt Amin ,dan tidak luput bersukur kpda'y,atas smua keridoan,yg mna tlah membrikan keindahan suara,saya kagum kpda UMI MAYADA,cinta terhadap rosul,jngn cinta terhdap dunia,semta2 kt menyiarkan,mengagungkan rosul,wslam,(syaripudin)
BalasHapusmayada aku kagum padamu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusi love mayada
BalasHapusالسلام عليكم يا ام ميادا
BalasHapusما شألله
مع النجاة
sungguh dapat di banggakan.mudah mudahan ane dapet istri seperti umi mayada
BalasHapusckup indah suaranya sayang aq krg mngert tntang bahasa arab...aq prnah lhat orang afganistas pintar bhasa arab tp meraka tdk beragama islam atau d sbut non muslim...
BalasHapusThe best❤💙💛🌹🌹
BalasHapus