Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2010

Karakteristik guru inspiratif

Guru ispiratif akan selalu memberikan perspektik pencerahan kepada para siswanya. Mereka tidak sekedar mengajar sebagai kewajiban, tetapi juga senantiasa dan berusaha semaksimal mungkin mengembangkan potensi, wawasan, cara pandang, dan orientasi hidup siswa-siswanya. Sebab kesuksesan mengajar tidak hanya diukur secara kuantitatif dari evaluasi dari angka-angka yang diperolah dalam evaluasi, tetapi juga pada bagaimana para siswanya menjalani kehidupan selanjutnya setelah mereka menyelesaikan masa-masa studinya. [1]

Shalat Qashar dan Jama’

1.        Shalat Qashar Bagi orang yang dalam perjalanan bepergian, diperbolehkan menyingkat shalat wajib yang 4 rakaat menjadi 2 rakaat dengan syarat sebagai berikut: a.        Jarak perjalanan sekurang-kurangnya dua hari perjalanan kaki atau dua marhalah (16 farsah/138 km) b.       Bepergian bukan untuk maksiat. c.        Shalat yang oleh diqashar hanya shalat yang empat rakaat saja dan bukan qadha. d.       Niat mengqashar pada waktu takbiratul ikhram. e.        Tidak makmum kepada orang yang bukan musafir. Menurut Abd. Rahman Al-Jazairi dalam Kitabul Fiqih ‘alal Madzhahibil araba’ah. Dinyatakan 16 farsah=16 km.

Kompetensi Guru Inspiratif

Bagi seorang gur u inspiratif, setidaknya memiliki tiga jenis kompetensi, yaitu: Pertama , kompetensi professional. Kata professional berasal dari kata sifat yang berarti pencarian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, ilmuwan, dokter, hakim dsb. Pekerjaan professional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang khusus dipersiapkan untuk pekerjaan itu dan bukan pekerjan yang harus dilakukan oleh mereka yang karena tidak mendapat pekerjaan lain. Menururt WJS Poerwadarminta, kata profesional memiliki beberapa arti, yaitu: bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, dan mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.

KUNCI PENENAG JIWA

1. AKU HARUS SIAP MENGHADAPI HIDUP INI, APAPUN YANG TERJADI a.. Hidup di dunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna b.. Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kuserahkan kepada Alloh Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku c.. Aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik menurutku belum tentu yang terbaik menurut Alloh SWT. Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginan dan harapanku sendiri

jangan beranggapan Tuhan tak pernah ada....

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada". "Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen. "Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi." Kata Tukang Cukur. Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi menin

Do'a Setelah selesai melaksanakan Shalat Fardhu

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين، حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزيده، ياربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك. سبحان العليّ الأعلى الووّهاب. اللهم صلى وسلم على سيدنا محمد. اللهم انى اعوذبك من البخل واعوذبك من الجبن واعوذبك من أن اردّ الى أرذل العمر واعوذبك من فتنة الدنيا واعوذبك من عذاب القبر

SOPAN SANTUN TERHADAP ORANG TUA

Ibu dan bapak adalah orang yang sangat berjasa terhadap kita. Mereka mengasuh dan menyediakan kebutuhan kita sampai bertahun-tahun lamanya. Ibu mengandung dengan susah payah, melahirkan dan mengasuh. Apabila kita menderita sakit, ibu menjaganya dengan susah payah. Begitu juga ayah kita. Beliau kerja keras, mungkin sebagai nelayan dimana pekerjaan itu kadang-kadang harus bergulat dengan ombak. Seakan-akan mengundi nyawa setiap masa. Apabila kebetulan sebagai sopir, tak sedikit resiko yang dihadapi.