Bab 1
Ayat-ayat al-Qur’an tentang Kompetisi dalam Kebaikan
A. QS. Al-Baqarah [2]: 148 tentang Anjuran Berlomba dalam Kebaikan
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah : 148)
Isi Kandungan
1. Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menghadap ke Ka’bah, Bani Israil dan orang-orang Yahudi menghadap ke Baitul Maqdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslimin menghadap Ka’bah dalam salat.
2. Hendaklah kaum muslimin bersatu, bekerja dengan giat, beramal, bertobat dan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan dan tidak menjadi fitnah atau cemooh dari orang-orang yang ingkar sebagai penghambat.
3. Allah akan menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan diberi balasan atas segala amal perbuatannya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang dapat melemahkan-Nya untuk mengumpulkan seluruh manusia pada hari pembalasan.
4. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan semangat yang tinggi. Allah akan membalas orang yang beriman, berbuat baik dan suka menolong dengan surga dan berada didalamnya kekal selama-lamanya.
B. QS. Fatir [35]: 32 tentang Keuntungan Orang yang Lebih Dahulu Berbuat Kebaikan
Artinya: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” (QS Fatir : 32)
Isi Kandungan
Tingkatan-tingkatan seorang muslim dalam mengamalkan kitab (Al Qur’an) ada tiga, yaitu:
a. Mereka yang menzalimi diri sendiri, yaitu mereka yang tidak menggunakan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Tandanya, mereka selalu berbuat kesalahan dan kejahatan. Antara kebaikan dan kejahatan lebih banyak kejahatannya
b. Mereka yang bersifat pertengahan (muqtasid). Orang yang semacam ini kebaikan dan keburukannya kadang seimbang. Kadang mereka banyak berbuat baik, tetapi banyak pula berbuat salah.
c. Mereka yang beruntung, yaitu mereka yang dengan izin Allah berbuat kebaikan. Hidupnya senantiasa dihiasi oleh amal saleh.
Komentar
Posting Komentar