Lembar Kerja 5
Senang menuntut ilmu dan
mengamalkannya
Nama : ………………………………………………………………………
Kelas / Semester : X ( Sepuluh )
/ Ganjil
Mapel : Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti
Hari /
Tanggal : ………………………………………………………………………
Baca dan Pahami materi berikut,
Kemudian Kerjakan Latihan Soalnya!
1.
Pengertian
suatu
usaha yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh pengetahuan dengan tujuan
untuk mengubah seseorang dari tidak tahu menjadi tahu,; mengubah perilaku ke
arah yang lebih baik sehingga seseorang tersebut memiliki kecakapan bukan hanya
bersifat intelektual, melainkan juga yang bersifat sosial dan religius karena
pada dasarnya dengan memiliki ilmu menjadikan seseorang mendapatkan jalan untuk
mendapatkan kebenaran.
2.
Perintah
Menuntut Ilmu
- Ayat
Al-Quran
Anjuran menuntut ilmu tertuang dalam Q.S. at-Taubah/9: 122
Artinya
Artinya: “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya
pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka
tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat
menjaga dirinya.”
- Hadis
tentang mencari ilmu dan keutamaannya
Artinya: “Rasulullah saw. Bersabda; Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dan sesungguhnya segala sesuatu hingga makhluk hidup di lautan memintakan ampun bagi penuntut ilmu” (H.R. Ibnu Abdul Barr)
3.
Klasifikasi
Ilmu Dilihat dari Hukum Mempelajarinya
Ilmu
dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
Ilmu Fardu ‘ain
Ilmu
Fardu ‘ain merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Biasanya
disebut dengan ilmu agama. Ada tiga unsur utama dari agama, yaitu akidah,
syariah, dan akhlak.
Seorang
muslim wajib mengetahui ilmu yang berkaitan dengan rukun iman, rukun Islam
sehingga seorang muslim mampu memahami dan melaksanakan amalan yang benar dalam
kehidupan sehari-hari, baik yang terkait dengan Allah Swt. maupun yang terkait
dengan manusia dan lingkungan.
b.
Ilmu Fardu Kifayah
Jenis ilmu yang fardu kifayah adalah ilmu yang apabila
sudah ada dari sebagian muslim mempelajarinya, maka sudah gugur kewajiban
muslim lainnya. Di antaranya, ilmu yang dibutuhkan manusia untuk urusan dunia,
yaitu ilmu yang merujuk kepada ilmu-ilmu sains yang diperoleh melalui
pengalaman, pengamatan dan penelitian seperti kedokteran, fisika, kimia,
biologi, astronomi, geografi, antropologi, sosiologi, matematika, pertanian,
ekonomi, dan lain sebagainya.
Dari sudut pandang manusia, dua jenis ilmu tersebut, baik yang fardu
‘ain maupun fardu kifayah harus diperoleh melalui perbuatan secara
sadar karena tidak ada ilmu yang bermanfaat tanpa amal yang lahir dari ilmu
tersebut. Tidak ada amal yang bermakna tanpa ilmu.
Ilmu-ilmu
yang bersifat fardu ‘ain menjadi dasar dan asas utama untuk ilmu-ilmu
yang bersifat fardu kifayah. Karena tugas ilmu-ilmu yang bersifat fardu
ain adalah menuntun manusia yang menuntut ilmu yang bersifat fardu
kifayah agar tetap menjadi seorang muslim yang baik.
4.
Keutamaan
menuntut ilmu
a.
Diberikan derajat yang
tinggi di sisi Allah SWT
b.
Diberikan pahala yang
besar di hari kiamat nanti
c.
Merupakan sedekah yang
paling utama
d.
Lebih utama dari pada
seorang ahli ibadah
e.
Lebih utama dari salat seribu
raka’at
f.
Diberikan pahala seperti
pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah
g.
Dinaungi oleh malaikat
pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga
h.
Menjadikan Manusia
Memiliki Keunggulan dari Makhluk Lainnya
i.
Ilmu merupakan Warisan
Para Nabi
j.
Ilmu adalah Imamnya Amal
5.
Adab dan
Syarat menuntut ilmu
a.
Adab menuntut ilmu
Selain memiliki beberapa keutamaan dalam menuntut ilmu, dalam
Islam juga diajarkan bagaimana adab seseorang saat menuntut ilmu agar ilmu yang
sedang ia pelajari dapat membawa banyak berkah bagi kehidupan. Seperti kata
Imam Malik pada kaum Qurais yaitu sebagai berikut:
"Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu"
Dari pesan tersebut, dapat kita ketahui sangat penting untuk
mempelajari adab terlebih dahulu sebelum seseorang menuntut ilmu. Berikut ini
adab-adab menuntut ilmu yang perlu kita ketahui:
1. Niat Lillahi ta'ala.
2. Selalu berdoa saat menuntut
ilmu.
3. Bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu.
4. Menjauhi maksiat.
5. Jangan sombong ketika menuntut
ilmu.
6.
Menyimak guru saat menuntut ilmu.
b.
Syarat menuntut ilmu
Syeh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’allim mangatakan, pernah
kudengar sya’ir yang konon merupakan gubahan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu
wajhah :
Artinya :
* Ingatlah, kamu tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan kecuali
dengan enam perkara; yang akan kujelaskan semua kepadamu secara ringkas.
* Yaitu : kecerdasan, minat yang besar, kesabaran, bekal yang
cukup, petunjuk guru, dan waktu yang lama.
c.
Kiat dalam menuntut ilmu
Agar memperoleh kemudahan, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
1)
Penuhi etika dalam
menuntut ilmu
Seorang yang menuntut ilmu harus meluruskan niat hanya karena
Allah Swt. Berdoa kepada Allah Swt. setiap memulai dan mengakhiri pembelajaran
serta memuliakan guru. Jika ada sikap tidak menyukai guru atau menzaliminya,
akan sulit menerima ilmu yang bermanfaat yang sudah diberikan guru.
2)
Hindari perbuatan maksiat
Berbuat maksiat merupakan salah satu penghalang dalam menutut ilmu
karena dengan berbuat maksiat membuat seseorang menjadi tidak fokus tentang apa
yang dipelajarinya.
3)
Mengamalkan ilmu yang
sudah didapat
4)
Memiliki semangat,
kesungguhan, dan tidak mudah putus asa
5)
Mau mengajarkan kepada
orang lain
6)
Pelajari biografi
orang-orang yang ternama dalam menuntut ilmu
TUGAS!
- Bagaimanakah
seharusnya niat dan sikap seorang siswa dalam menuntut ilmu di sekolah?
- “Penuntut
ilmu wajib menghormati guru dan berterima kasih kepadanya”. Bagaimana
menurut pendapatmu tentang pernyataan tersebut!
- Bagaimanakah
cara mengatasi rasa putus asa ketika mengalami kesulitan dalam menuntut
ilmu? Jelaskan!
- “Orang
yang masih suka bermaksiat, akan sulit menerima ilmu”. Jelaskan pendapat
kalian mengenai hal ini!
- Bagaimanakah
cara mengatasi rasa putus asa ketika mengalami kesulitan dalam menuntut
ilmu? Terlebih selama pembelajaran daring Karena PPKM Covid-19? Jelaskan!
Catatan.
Tugas tersebut dikerjakan
di buku tulis, dan dikumpulkan saat ada pertemuan pembelajaran.
Yang
tidak mengerjakan, akan di kenai saknsi, yaitu mengerjakan ulang sebanyak 3X.
Kutoarjo, ………………… 2021
Guru PAI dan Budi Pekerti
Komentar
Posting Komentar