Langsung ke konten utama

Pelajaran dari Sebuah Jam

Kisah berikut hanyalah fiktif dan permisalan:


Seorang pembuat jam berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, sanggupkah kamu berdetak 31.104.000 kali selama setahun?” “Ha?! Sebanyak itukah?!” kata jam terperanjat, “Aku tidak akan sanggup!”

“Ya sudah, bagaimana kalau 86.400 kali saja dalam sehari?”

http://202.67.224.140/pdimage/07/2717507_jamkayu.jpg
“Delapan puluh ribu empat ratus kali?! Dengan jarum yang ramping seperti ini?! Tidak, sepertinya aku tidak sanggup,” jawab jam penuh keraguan.

“Baik, bagaimana jika 3.600 kali dalam satu jam?”


“Dalam satu jam berdetak 3.600 kali? Tampaknya masih terlalu banyak bagiku.” Jam bertambah ragu dengan kemampuannya.

Dengan penuh kesabaran, tukang jam itu kembali berkata, “Baiklah kalau begitu, sebagai penawaran terakhir, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”

“Jika berdetak satu kali setiap detik, aku pasti sanggup!” Kata jam dengan penuh antusias. Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.

Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31.104.000 kali dalam setahun, yang juga setara dengan berdetak 86.400 kali dalam sehari, yang setara pula dengan berdetak 3.600 kali dalam satu jam.

[Sumber: Email dari kawan saya, dengan editing dan perubahan.]


Pesan dari kisah tersebut:

Kita sering meragukan dan underestimated terhadap kemampuan diri sendiri untuk mencapai goal, pekerjaan, dan cita-cita yang tampak sangat besar. Kita lantas menggangapnya sebagai hal sangat berat yang tidak mungkin dapat kita angkat. Namun sebenarnya apabila hal yang dianggap besar tersebut kita perkecil dan perkecil lagi, lantas kemudian kita realisasikan hal-hal kecil tersebut secara konsisten serta kontinu, niscaya hal besar yang semula kita anggap tidak mungkin tercapai itu akan terealisasikan.

Intinya, hal besar akan tercapai dengan konsistensi dan kontinuitas, atau dengan istilah lain yang sering digunakan masyarakat: istiqamah! Tentu melekatkan konsistensi dan kontinuitas kepada diri sendiri itu bukan hal yang mudah, karena akan menimbulkan kelelahan yang sangat.

Al-Mutanabbi berkata dalam syairnya yang masyhur,


وَإِذَا كَانَت النُّفُوْسُ كِبَارًا
        تَعِبَتْ فِي مُرَادِهَا الْأَجْسَامُ

Dan sekiranya jiwa itu besar,
        tentulah jasad itu akan letih dalam menggapai maksudnya. [Khizānah al-Adab I/251.]

Ingat, seribu langkah tidak akan ada tanpa adanya satu langkah pertama. Garis panjang hanyalah merupakan kumpulan dari titik-titik.

*Sumber gambar dari hasil pencarian Google di sini
*Sumber materi Pelajaran dari sebuah jam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Persiapan UJIAN PRAKTEK / UJIAN KOMPETENSI / UKKK

Selasa, 27 Januari 2015 Sebelum memulai acara ini marilah kita tundukkan kepala, hati, dan jiwa kita kepada Allah Sang Robb, Sang Malik, dan Ilah untuk memohon keridhoan-NYA atas apa yang akan kita rencanakan dan kita lakukan di sini. *** A’udzubillahi minasy-syaithannirrajim Bismillahirrahmaanirrahiim Alhamdulillahirabbil’alamin, hamdan yuwafi nikmahu Ya rabbana walakal hamdu, walaka syukru Allahumma shalli ala Muhammadin fil awwalina wal akhirin Allahumma Ya Allah Ya Tuhan kami.. Dengan mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat-MU, atas segala Rahmat dan Karunia-MU yang telah ENGKAU limpahkan kepada kami, kepada keluarga kami, kepada para pemimpin kami, kepada siswa didik kami dan kepada masyarakat serta negara kami. Allahumma Ya Allah Ya Rabbana Ya Karim.. Kami hadir diisini dalam rangka Persiapan Ujian Praktek / Ujian Kompetensi / UKKK. Jadikanlah acara ini sebagai majelis ilmu yang bermanfaat, yang membuahkan hasil bagi kelancaran dan kemudahan dal...

Biografi Umi Mayada (Cahaya Rasul)

Umi Mayada Umi Mayada atau yang akrab dipanggil MAYADA lahir di Bitung, 20 oktober 1990. Sosok akhwat ini kerap muncul di layar kaca dengan melantunkan lagu-lagu shalawat. Akhwat tersebut biasa disapa Maya yang nama aslinya adalah Umi Mayada . Namanya meroket sejak ia mengeluarkan album Cahaya Rasul 1 pada tahun 1999, kumpulan shalawat yang di masa silam dinyanyikan oleh Ummu Kultsum, penyanyi legendaris Mesir. Sejak kecil, anak sulung pasangan H. Adnan Ya’qub Limbong dan Hj. Sunarti Yusuf itu sudah belajar mengaji. Maklum, orangtuanya adalah juara qari dan qariah tingkat nasional. Ayahnya, juara MTQ TVRI/RRI 1986,sementara ibundanya juara MTQ Sulawesi Utara.

Doa Ulang Tahun SMK PANCASILA 1 KUTOARJO ke 23

Minggu, 25 Mei 2014 Ya Allah kembali kami bermunajah kepadamu dengan segenap rasa syukur kami yang tak terhingga bahwa di hari ini nikmat umur, kesehatan dan kesempatan masih engkau curahkan kepada kami hamba-hambamu Ya Allah... Ya Gofur Hari ini adalah tepat usia ke 23 bagi SMK Pancasila 1 Kutoarjo, Sekolah yang sama-sama kita cintai. Sekolah yang selama ini menjadi wasilah bagi kami untuk mencari rezeki kepadamu. Ya Allah... Ya Rahman Jadikanlah setiap umur yang Engkau berikan kepada SMK Pancasila 1 Kutoarjo ini adalah umur yang berberkah. Jadikanlah setiap usahanya adalah usaha yang berberkah bagi kami dan orang-orang di sekitar kami. Di usia yang ke 23 ini jadikanlah setiap usahanya adalah usaha-usaha yang patut menjadi contoh oleh segenap sekolah di negeri ini. Jadikanlah setiap kebijakan-kebijakannya adalah kebijakan yang bisa mencerminkan indahnya rasa saling membutuhkan. Jadikanlah setiap kegiatannya adalah kegiatan yang selalu membawa manfaat b...