باب ادآب الوضوء
Ketika kita sudah selesai baung hajat (air kecil ataupun air besar), sebaiknya kita jangan sampai meninggalkan siwak (sikat gigi), karena siwak itu dapat membersihkan mulut dan disenangi Allah swt dan di benci syaitan.
Shalat 1 rekaat disertai dengan siwak itu lebih utama daripada shalat 70 rakaat tanpa siwak. Dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, beliau berkata bahwa Rasulullah saw berkata: “saya ini tidak membuat susah kaum saya dengan perintah siwak di setiap shalatnya”. Dan dari Nabi saw: “Nabi diperintahkan untuk bersiwak sehingga nabi takut jika siwak itu diwajibkan kepada nabi”.
Kemudian duduklah kamu untuk berwudhu dengan menghadap
kiblat diatas tempat yang agak tinggi, agar kamu semua tidak terkena percikan air wudhu. Dan membaca:
kiblat diatas tempat yang agak tinggi, agar kamu semua tidak terkena percikan air wudhu. Dan membaca:
1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ رَبِّ اَعُوْذُبِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيطِينِ وَاَعُوْذُبِكَ رَبِّ اَنْ يَحْضُرُوْنَ.
2. Dan kemudian basuhlah kedua tanganmu tiga kali basuhan dengan membaca:اَللّهُمَّ انِّى اَسْأَلُكَ الْيُمْنىَ وَالْبَرَكَةَ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الشُّؤْهِ وَالْهَلَكَةِ.
3. Kemudian niat menghilangkan hadas kecil atau untuk menjalankan shalat.
4. Kemudian berkumur-kumur 3x dengan membaca: اللّهُمَّ اَعِنِّى عَلَى تِلاَوَةِ كِتَابِكَ وَكَثْرَةِ الذِّكْرِ لَكَ وَثَبِّتْنِىْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى اْلاخِرَةِ.
5. Kemudian istinsyaq (memasukkan air ke hidung) 3x dengan membaca: اَللّهُمَّ اَرِحْنِى رَائِحَةَ الجَنَّةِ وَاَنْتَ عَنِّى رَاضٍ. Dan ketika istinsyar (mengeluarkan air dari hidung) membaca: اَللّهُمَّ اِنِّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ رَوَائِحِ النَّارِ وَسُوِءِ الدَّارِ.
6. Kemudian membasuh muka yaitu mulai dari ujung jidat sampai dagu dan dari telinga kanan sampai telinga kiri, dan membasahi rambut yang ada antara jidat dan telinga, dan membasahi empat tempat tumbuhya rambut muka, yaitu kedua alis mata, kumis, idep (bulu mata), ati-ati (rambut yang tumbuh dari jenggot hingga kedua telinga). Wajib pula membasahi dan menyela rambut jenggot. Ketika membasuh muka membaca: اَللّهُمَّ بّيْضِ وَجْهِىْ بِنُوْرِكَ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهُ اَوْلِيَائِكَ وَلاَ تَسْوَدُّ وَجْهِى بِظُلْمَتِكَ يَوْمَ تَسْوَدُّ وُجُوْهُ اَعْدَائِكَ.
7. Kemudian membasuh kedua tangan hingga sampai kedua siku atau setengan bahu. Maka sesungguhnya pahese (hiasan) surga itu berada pada anggauta wudhu. Ketika membasuh tangan kanan membaca: اَللّهُمَّ اَعْطِنِى كِتَابِى بِيَمِيْنِىْ وَحَسِبْنِىْ حِسَابًا يَسِيْرًا. Dan ketika membasuh tangan kiri membaca: اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ اَنْ تَعْطِنِىْ كَتَابِىْ بِشِمَالِىْ اَوْمِنْ وَرَاظَهْرِ.
8. Kemudian membasuh sebagian rambut kepala dengan membaca: اَللّهُمَّ غَشِّنِىْ بِرَحْمَتِكَ وَاَنْزِلُ عَلَيَّ مِنْ بَرَكَاتِكَ وَاَظِلَّنِىْ تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَظِلَّ اِلاَّ ظِلُّكَ. اَللّهُمَّ حَرِّمُ شَعْرِىْ وَبَشَرِىْ عَلَى النَّارِ.
9. Kemudian membasuh kedua telinga dengan membaca: اَللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمْعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهُ. اَللّهُمَّ اسْمِعْنِىْ مُنَادِيَ الجَنَّةِ فِ اْلجَنَّةِ مَعَ اْلاَبْرَارِ.
10. Kemudian membasuh leher dengan membaca: اَللّهُمَّ فُكَّ رَقَبَتِىْ مِنَ النَّارِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ السَّلاَسِلِ وَاْلاَغْلاَلِ.
11. Kemudian membasuh kedua kaki sampai mata kaki dan menyela jari-jari kaki. Ketika membasuh kaki kanan membaca: اَللّهُمَّ ثَبِتْ قَدَمِىْ عَلَ الصِّرَاطِ اْلمُسْتَقِيْمِ مَعَ اَقْدَامِ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ. Dan ketika membasuh kaki kiri membaca: اَللّهُمَّ اِنِّىْ اَعُوْذُبِكَ اَنْتَزِلَّ قَدَمِىْ عَلَ الصِّرَاطِ فِى النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ اَقْدَامُ اْلمُنَافِقِيْنَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ.
Komentar
Posting Komentar