PROFILE
KELOMPOK PENYANTUN YATIM PIATU/DHUAFA (KPYPD)
“SHIRATH AL – MUSTAQIM”
YOGYAKARTA
2008
- SEJARAH
Pada tahun 1991 4 orang aktivis IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga yaitu :
- Ahmad Mustafid
- Agus Junarto
- Ahmad Muhammad
- Nurdin
Mendapat amanat dari salah satu Panti Asuhan di Yogyakarta untuk mencari 50 anak Yatim dan kurang mampu untuk dibiayai pendidikannya. Setelah anak-anak terkumpul semua ternyata mereka hanya menerima anak putra saja. Sedang untuk anak putri dikembalikan. Demi menjaga nama baik, ke-empat aktivis tersebut akhirnya sepakat untuk mengurus mencarikan dana pembiayaan anak-anak tersebut. Singkat cerita donatur sudah didapat namun legalisasi suatu organisasi belum ada. Akhirnya terbentuklah nama organsisai Kelompok Penyantun Yatim Piatu/Terlantar (KPYPT) pada Tanggal 12 Oktober 1992. Dengan berbagai macam alasan pada tahun 1997 KPYPT berubah nama menjadi Kelompok Penyantun Yatim Piatu/Dhuafa (KPYPD) sampai sekarang.
- AKTIVITAS UTAMA
KPYPD “Shirath Al-Mustaqim” bergerak di bidang Sosial keagamaan. Adapun jumlah binaan KPYPD “Shirath Al-Mustaqim” sampai Maret 2008 sebanyak 105 orang, yaitu :
- 36 jumlah Santri;
- 54 jumlah Ibu-ibu.
- 15 jumlah Bapak-bapak
Spesifikasi kegiatan sebagai berikut :
- Bimbingan Belajar
- TKA/TPA/TQA Al-Munawwaroh
- Bea-Siswa Santri dan IBu-ibu binaan
- Pengajian Iqro’ Ibu-ibu dan Bapak-bapak
- Pengajian Umum Akhir Bulan
- Pengajian Umum Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
- Pembagian Sembako dan Santunan
- Rihlah Santri dan Wali Santri
- Rihlah Kader dan Pengurus KPYPD
- Kaderisasi anggota KPYPD “Shirath Al-Mustaqim”
- MITRA
Dalam aktivitasnya KPYPD “Shirath Al-Mustaqim” Yogyakarta menjalin kerjasama dengan :
- Takmir Masjid Al-Munawwaroh
- Donatur tetap
- Donatur tidak tetap
“ Perumpamaan Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir 100 biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia Kehendaki.” (QS. Al Baqarah : 26 )
Komentar
Posting Komentar